Perkembangan perekonomian, krisis nasional serta berbagai kerusuhan yg terjadi di bbrp daerah di Indonesia sekitar thn 1997 – 1998 mendorong terjadinya perpindahan sejumlah keluarga anggota jemaat GKI baik dr Sinwil Jatim, Jateng maupun Jabar ke pulau Bali, khususnya kota Denpasar. Situasi itu membangkitkan kerinduan dlm diri sebagian org akan adanya pelayanan dari GKI. Namun pd awalnya Sinode msh merasa blm perlu ada pelayanan tersebut, sebab sudah ada Gereja Kristen Protestan Bali (GKPB) yang sebenarnya sudah menampung orang-orang Kristen dr pelbagai daerah Indonesia utk berjemaat di Bali. Namun kerinduan itu tdk kunjung padam. Malah menguat ketika muncul gagasan dr Pdt. (Em.) Abdi Widhyadi yang rindu akan adanya sebuah retreat center di Pulau Dewata ini sbg wadah kontemplasi dan bermeditasi bagi siapa saja dng tempat di dekat alam sehingga manusia berjumpa dengan alam, ciptaan Tuhan dan dengan Sang Pencipta, dengan nama “Pantai Damai” . Dng memperhatikan kerinduan anggota jemaat dr pelbagai GKI yang sedang bermukim di Bali dan merespon gagasan “Pantai Damai”, mk di awal thn 1999 Majelis Jemaat GKI Residen Sudirman Surabaya berinisiatif dan menyatakan komitmennya utk mewujudkan kehadiran GKI di Bali. Hal ini ternyata ditanggapi positif oleh gereja-gereja di Bali seperti GKPB, GPIB, juga oleh Departemen Agama, dan para pemimpin gereja di Bali. Pada 12 Maret 1999 dimulailah ibadah di rumah-rumah jemaat atau aktivis GKI dari Jawa yg telah berdomisili di Denpasar, Bali. Seiring perjalanan waktu, jumlah anggota dan simpatisan meningkat hingga bbrp kali pindah gedung ibadah. Tgl 10 Oktober 2001, Pos PKP GKI Residen Sudirman di Denpasar diresmikan menjadi Bakal Jemaat Denpasar. Puji Tuhan, 20 Maret 2003, didewasakan menjadi Gereja Kristen Indonesia Denpasar. Di usia _sweet seventeen_ ini jumlah anggota jemaat yg tercatat dlm Buku Kehidupan Jemaat 2019-2020 adl 733 orang, blm termasuk banyaknya simpatisan. GKI Denpasar jg telah memiliki Pos Jemaat Gatot Subroto yang berlokasi di Hotel Aston. Semakin bertambah dan bertumbuhnya jemaat membuat GKI Denpasar terus berupaya menjadi gereja yang inovatif dan bersahabat. ( *_turut bersyukur, cuma tersisa pertanyaan bgmn nasib “Pantai Damai”, yang pasti tdk berpengaruh pada babi guling khan?*_)

Yg menemani kita dlm SG-GKI, Senin 21 Des 2020 adl *Pnt.Maureen Christine*, capen GKI Denpasar. ( _*introduksi ini disiapkan Pnt.Maureen, sy cuma kotak-katik sedikit, RN*_)

Ini tautannya: https://youtu.be/-MuqNuXKqbE

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *